MACAM-MACAM CETAKAN LOGAM
OLEH:
Nama:KHOIRUMANSYAH
Jurusan:Teknik Industri
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
PENDAHULUAN
1.
Besi
(Iron)
Besi kasar yang diperoleh melalui
pencairan didalam dapur tinggi dituangkan kedalam cetakan yang berbentuk
setengah bulan dan diperdagangkan secara luas untuk dicor ulang pada cetakan
pasir yang disebut sebagai “Cast Iron” (besi tuang) sebagai bahan baku produk,
dimana besi tuang akan diproses menjadi baja pada dapur-dapur baja yang akan
menghasilkan berbagai jenis baja.
2. Tembaga (Copper)
Tembaga murni digunakan secara luas
pada industri perlistrikan, dimana salah satu sifat yang baik dari Tembaga (Copper)
ialah merupakan logam conductor yang baik (Conductor Electricity) kendati
tegangannya rendah. Pada jenis tertentu tembaga dipadukan dengan seng sehingga
tegangannya menjadi kuat, paduan Tembaga Seng ini yang dikenal dengan nama
Kuningan (Brass), atau dicampur Timah (Tin) untuk menjadi Bronze. Brass
diextrusi kedalam berbagai bentuk komponen peralatan listrik atau peralatan
lain yang memerlukan ketahanan korosi. Produk Brass yang berbentuk lembaran
(sheet) sangat liat, dibentuk melalui pressing dan deep-drawing. Bronze yang
diproduksi dalam bentuk lembaran memiliki tegangan yang cukup baik dan sering
ditambahkan unsur Phosporus yang dikenal dengan Phosphor-Bronze.
3. Timah hitam atau Timbal (Lead)
3. Timah hitam atau Timbal (Lead)
Timah hitam atau Timbal (Lead)
memiliki ketahanan terhadap serangan bahan kimia terutama larutan asam sehingga
cocok digunakan pada Industri Kimia. Bahan Timah Hitam (Plumber) juga sering
digunakan sebagai bahan flashing serta bahan paduan solder Juga digunakan
sebagai lapisan bantalan paduan dengan penambahan free-cutting steel akan
menambah sifat mampu mesin (Machinability).
4. Seng (Zinc) Seng (Zinc)
dipadukan dengan tembaga akan
menghasilkan kuningan (Brass). Dengan menambah berbagai unsur bahan ini sering
digunakan sebagai cetakan dalam pengecoran komponen Automotive. Seng (Zinc)
digunakan pula untuk tuangan sell battery serta bahan galvanis untuk lapisan
anti karat pada baja.
5. Aluminium (Aluminium)
Paduan Alumunium (Aluminium Alloy)
digunakan sebagai peralatan aircraft, automobiles serta peralatan teknik secara
luas karena sifatnya yang kuat dan ringan. Aluminium juga digunakan secara luas
sebagai bahan struktur peralatan dapur saerta berbagai pembungkus yang tahan
panas.
6. Nickel dan Chromium (Nickel and Chromium)
Nickel dan Chromium (Nickel and Chromium)
digunakan secara luas sebagai paduan dengan baja untuk memperoleh sifat khusus
juga digunakan sebagai lapisan pada berbagai logam.
7. Titanium (Ti) Titanium (Ti)
logam dengan warna putih kelabu dengan kekuatan setara baja
dan stabil hingga temperature 4000C memiliki berat jenis 4,5 kg/dm3. Titanium
digunakan sebagai pemurni baja
JENIS – JENIS
CETAKAN
Ada
lebih dari satu jenis cetakan pengecoran yang digunakan dalam pengecoran logam.
Masing-masing jenis cetakan digunakan oleh satu atau lebih metode pengecoran
logam. Ini kombinasi dari cetakan dan metode memungkinkan untuk berbagai ukuran
casting, jumlah dan sifat.
- Grafit
cetakan
- Aluminium pengecoran sentrifugal sering menggunakan cetakan grafit dan
inti. Proses ini juga menggunakan pendinginan cepat menghasilkan casting
dengan kualitas tidak direproduksi oleh metode lain.
Grafit,
sebagaimana berlian,
adalah bentuk alotrop karbon,
karena kedua senyawa ini mirip namun struktur atomnya
mempengaruhi sifat kimiawi
dan fisikanya.
Grafit terdiri
atas lapisan atom karbon, yang dapat menggelincir dengan mudah. Artinya, grafit
amat lembut, dan dapat digunakan sebagai minyak pelumas
untuk membuat peralatan mekanis bekerja lebih lancar.
Grafit sekarang
umum digunakan sebagai "timbal" pada pensil.Grafit berwarna kelabu.
Akibat delokalisasi elektron
antar-permukannya, grafit dapat berfungsi sebagai konduktor
listrik.
Secara
alamiah, grafit ditemukan di Sri Lanka, Kanada dan Amerika
Serikat. Grafit juga disebut sebagai timbal hitam.
Grafit
dinamai oleh Abraham Gottlob Werner
pada tahun 1789
dengan mengambil kata dari bahasa Yunani. Grafit juga bisa dibuat menjadi isi
pensil.
a. Grafit
- Cetakan
pasir -
Jenis cetakan pengecoran dibuat dari ditekan kering atau pasir
"hijau" yang terkandung dalam "botol" atau kotak.
Menggunakan pola logam atau kayu yang menciptakan rongga di pasir di mana
logam cair dituangkan.
teknik cetakan pasir pengecoran logam
Terminologi
Pengecoran dengan Cetakan Pasir
Secara
umum cetakan harus memiliki bagian-bagian utama sebagai berikut :
1. Cavity (rongga cetakan)
1. Cavity (rongga cetakan)
merupakan ruangan tempat logam cair yang
dituangkan kedalam cetakan. Bentuk rongga ini sama dengan benda kerja yang akan
dicor. Rongga cetakan dibuat dengan menggunakan pola.
2. Core (inti)
2. Core (inti)
fungsinya adalah membuat rongga pada benda
coran. Inti dibuat terpisah dengan cetakan dan dirakit pada saat cetakan
akan*digunakan. Bahan inti harus tahan menahan temperatur cair logam paling
kurang bahannya dari pasir.
3.
Gating sistem (sistem saluran
masuk),
merupakan
saluran masuk kerongga cetakan dari saluran turun. Gating sistem suatu cetakan
dapat lebih dari satu, tergantung dengan ukuran rongga cetakan yang akan diisi
oleh logam cair.
4. Sprue (Saluran turun),
4. Sprue (Saluran turun),
merupakan
saluran masuk dari luar dengan posisi vertikal. Saluran ini juga dapat lebih
dari satu, tergantung kecepatan penuangan yang diinginkan.
Pouring
basin, merupakan lekukan pada cetakan yang fungsi utamanya adalah untuk
mengurangi kecepatan logam cair masuk langsung dari ladle ke sprue. Kecepatan
aliran logam yang tinggi dapat terjadi erosi pada sprue dan terbawanya
kotoran-kotoran logam cair yang berasal dari tungku kerongga cetakan.
5. Raiser
(penambah),
merupakan
cadangan logam cair yang berguna dalam mengisi kembali rongga cetakan bila
terjadi penyusutan akibat solidifikasi.
C.
Pengecoran Cetakan Pasir
Pengecoran
dengan cetakan pasir melibatkan aktivitas-aktivitas seperti menempatkan pola
dalam kumpulan pasir untuk membentuk rongga cetak, membuat sistem saluran,
mengisi rongga cetak dengan logam cair, membiarkan logam cair membeku,
membongkar cetakan yang berisi produk cord an membersihkan produk cor. Hingga
sekarang, proses pengecoran dengan cetakan pasir masih menjadi andalan industri
pengecoran terutam industri-industri kecil. Tahapan yang lebih umum tentang
pengecoran cetakan pasir diperlihatkan dalam gambar dibawah ini.
1.
Pasir
Kebanyakan
pasir yang digunakan dalam pengecoran adalah pasir silika (SiO2). Pasir
merupakan produk dari hancurnya batu-batuan dalam jangka waktu lama. Alasan
pemakaian pasir sebagai bahan cetakan adalah karena murah dan ketahanannya
terhadap temperature tinggi. Ada dua jenis pasir yang umum digunakan yaitu
naturally bonded (banks sands) dan synthetic (lake sands). Karena komposisinya
mudah diatur, pasir sinetik lebih disukai oleh banyak industri pengecoran.
Pemilihan
jenis pasir untuk cetakan melibatkan bebrapa factor penting seperti bentuk dan
ukuran pasir. Sebagai contoh , pasir halus dan bulat akan menghasilkan
permukaan produk yang mulus/halus. Untuk membuat pasir cetak selain dibutuhkan
pasir juga pengikat (bentonit atau clay/lempung) dan air. Ketiga Bahan tersebut
diaduk dengan komposisi tertentu dan siap dipakai sebagi bahan pembuat cetakan.
2. Jenis Cetakan Pasir
Ada
tiga jenis cetakan pasir yaitu green sand, cold-box dan no-bake mold.
Cetakan yang banyak digunakan dan paling murah adalah jenis green sand mold
(cetakan pasir basah). Kata “basah” dalam cetakan pasir basah berati pasir
cetak itu masih cukup mengandung air atau lembab ketika logam cair dituangkan
ke cetakan itu. Istilah lain dalam cetakan pasir adalah skin dried. Cetakan ini
sebelum dituangkan logam cair terlebih dahulu permukaan dalam cetakan
dipanaskan atau dikeringkan. Karena itu kekuatan cetakan ini meningkat dan
mampu untuk diterapkan pada pengecoran produk-produk yang besar.
Dalam
cetakan kotak dingin (box-cold-mold), pasir dicampur dengan pengikat yang
terbuat dari bahan organik dan in-organik dengan tujuan lebih meningkatkan
kekuatan cetakan. Akurasi dimensi lebih baik dari cetakan pasir basah dan
sebagai konsekuensinya jenis cetakan ini lebih mahal.
Dalam
cetakan yang tidak dikeringkan (no-bake mold), resin sintetik cair dicampurkan
dengan pasir dan campuran itu akan mengeras pada temperatur kamar. Karena
ikatan antar pasir terjadi tanpa adanya pemanasan maka seringkali cetakan ini
disebut juga cold-setting processes. Selain diperlukan cetakan yang tinggi,
beberapa sifat lain cetakan pasir yang perlu diperhatikan adalah permeabilitas
cetakan (kemampuan untuk melakukan udara/gas).
3. Pola
3. Pola
Pola
merupakan gambaran dari bentuk produk yang akan dibuat. Pola dapat dibuat dari
kayu, plastic/polimer atau logam. Pemilihan material pola tergantung pada
bentuk dan ukuran produk cor, akurasi dimensi, jumlah produk cor dan jenis
proses pengecoran yang digunakan.
Jenis-jenis pola :
Jenis-jenis pola :
Pola
tunggal (one pice pattern / solid pattern)
Biasanya
digunakan untuk bentuk produk yang sederhana dan jumlah produk sedikit. Pola
ini dibuat dari kayu dan tentunya tidak mahal.
Pola terpisah (spilt
pattern)
Terdiri
dari dua buah pola yang terpisah sehingga akan diperoleh rongga cetak dari
masing-masing pola. Dengan pola ini, bentukproduk yang dapat dihasilkan rumit
dari pola tunggal.
Match-piate
pattern
Jenis ini popular yang digunakan di industri. Pola “terpasang jadi satu” dengan suatu bidang datar dimana dua buah pola atas dan bawah dipasang berlawanan arah pada suatu pelat datar. Jenis pola ini sering digunakan bersama-sama dengan mesin pembuatan cetakan dan dapat menghasilkan laju produksi yang tinggi untuk produk-produk kecil.
Jenis ini popular yang digunakan di industri. Pola “terpasang jadi satu” dengan suatu bidang datar dimana dua buah pola atas dan bawah dipasang berlawanan arah pada suatu pelat datar. Jenis pola ini sering digunakan bersama-sama dengan mesin pembuatan cetakan dan dapat menghasilkan laju produksi yang tinggi untuk produk-produk kecil.
4.
Inti
untuk produk cor yang memiliki
lubang/rongga seperti pada blok mesin kendaraan atau katup-katup biasanya
diperlukan inti. Inti ditempatkan dalam rongga cetak sebelum penuangan untuk
membentuk permukaan bagian dalam produk dan akan dibongkar setelah cetakan
membeku dan dingin. Seperti cetakan, inti harus kuat, permeabilitas baik, tahan
panas dan tidak mudah hancur (tidak rapuh).
Agar
inti tidak mudah bergeser pada saat penuangan logam cair, diperlukan dudukan
inti (core prints). Dudukan inti biasanya dibuatkan pada cetakan seperti pada
gambar 8. pembuatan inti serupa dengan pembuatan cetakan pasir yaitu
menggunakan no-bake, cold-box dan shell. Untuk membuat cetakan diperlukan pola
sedangkan untuk membuat inti dibutuhkan kotak inti.
4.
Operasi Pengecoran Cetakan Pasir
Operasi
pengecoran dengan cetakan pasir melibatkan tahapan proses perancangan produk
cor, pembuatan pola dan inti, pembuatan cetakan, penuangan logam cair dan
pembongkaran produk cor. Tahapan lebih rinci terlihat pada gambar Dibawah ini :
Setelah
proses perancangan produk cor yang menghasilkan gambar teknik produk
(a)
dilanjutkan dengan tahapan-tahapan
berikutnya :
(b)
Menyiapkan bidang dasar datar atau pelat
datar dan meletakan pola atas (cope) yang sudah ada dudukan inti dipermukaan
pelat datar tadi.
(c)
Seperti pada langkah c, untuk cetakan
bagian bawah (drag) beserta sistem saluran.
(d)
Menyiapkan koak inti (untuk pembuatan
inti)
(e)
Inti yang telah jadi disatukan (inti
yang dibuat berupa inti setengah atau paroan inti)
(f)
Pola atas yang ada dipermukaan pelat
datar ditutupi oleh rangka cetak atas (cope) dan ditambahkan system saluran
seperti saluran masuk dan saluran tambahan (riser). Selanjutnya diisi dengan
pasir cetak.
(g)
Setelah diisi pasir cetak dan
dipadatkan, pola dan system saluran dilepaskan dari cetakan
(h)
Giliran drag diisi pasir cetak setelah
menempatkan rangka cetak diatas pola dan pelat datar.
(i)
Setelah disi pasir cetak dan dipadatkan,
pola dilepaskan dari cetakan
(j)
Inti ditempatkan pada dudukan inti yang
ada pada drag.
(k)
Cope dipasangkan pada drag dan dikunci
kemudian dituangkan logam cair.
(l)
Setelah membeku dan dingin, cetakan
dibongkar dan produk cor dibersihkan dari sisa-sisa pasir cetakan.
(m) Sistem
saluran dihilangkan dari produk cor dengan berbagai metoda dan produk cor siap
untuk diperlakukan lebih lanjut.
Dalam
teknik pengecoran logam fluiditas tidak diartikan sebagai kebalikan dari
viskositas, akan tetapi berarti kemampuan logam cair untuk mengisi ruang-ruang
dalam rongga cetak. Fluiditas tidak dapat dikaitkan secara langsung dengan
sifat-sifat fisik secara individu, karena besaran ini diperoleh dari pengujian
yang merupakan karakteristik rata-rata dari bebrapa sifat-sifat fisik dari
logam cair.
- Cetakan permanen
Sebuah cetakan permanen biasanya terbuat dari baja atau besi
dan digunakan dengan gravitasi atau pengecoran vakum. Cetakan
jenis kedua ini dapat digunakan berulang-ulang. Biasanya cetakan ini terbuat
dari logam. Karakteristik cetakan jenis ini adalah terbuat dari dua atau lebih
bagian yang dapat dibuka untuk mengeluarkan komponen cor. Beberapa hal yang
terkait dengan cetakan permanen :
•Cetakan
dipindahkan, bukan dihancurkan.
•Menggunakan
bantuan gravitasi.
•Aliran
Logam lambat.
•Cetakan
juga berasal dari logam dengan conductivity thermal yang bagus.
•Cetakan
permanen terdiri dari dua sisi yang terbuat dari logam dan dirancang untuk
memudahkan pembukaan/penutup secara akurat.
◦Material
cetakan: steel atau cast iron.
◦Logam
yang dicor: aluminum, magnesium, copper-based alloy dan cast iron.
◦Inti
terbuat dari logam. Jika pelepasan /pengeluaran inti sulit, digunakan pasir
(semipermanent-mold casting).
(semipermanent-mold casting).
Macam-macam cetakan permanen adalah
sebagai berikut :
1.
Die
Casting
Die
casting merupakan proses pengecoran cetakan permanen. Proses secara umumnya
adalah dengan penginjeksian logam lebur ke dalam rongga cetakan dengan tekanan
yang tinggi (7– 350Mpa). Cetakan yang digunakan disebut dies. Menggunakan mesin
yang disebut Hot-chamber dan Cold-chamber. Pengecoran ini digunakan untuk logam
dengan temperatur yang lebih tinggi.
2.
Permanent
Mold Casting
Cetakan
permanen banyak dibuat dari logam dan grafit. Kadang-kadang ditambahkan dengan
sedikit pasir sebagai inti atau pelapis permukaan rongga cetakan. Proses ini
hanya cocok untuk jumlah produksi besar dengan produk yang sama. Pada umumnya
proses pengecoran dengan cetakan permanen terbatas pemakaiannya pada pengecoran
logam-logam non ferous dan paduannya.
3.
Centrifugal
Casting
Proses
pengecoran sentrifugal adalah suatu proses pengecoran yang dilakukan dengan
cara menuangkan logam cair ke dalam cetakan yang berputar, sehingga dihasilkan
coran yang mampat tanpa cacat sebagai akibat gaya sentrifugal.
- Cetakan keramik
Jenis jamur yang
paling sering digunakan dengan proses lilin kehilangan pengecoran, di mana
model lilin adalah pola yang digunakan untuk membuat cetakan. Ketika cetakan
dipecat lilin meleleh keluar meninggalkan rongga untuk logam cair yang merupakan
representasi sempurna dari pola asli.
- Cetakan plester
Tipe lain dari pengecoran lilin yang hilang menciptakan
cetakan keluar dari plester, bukan keramik.
Dinamakan plaster of
paris. Merupakan jenis bahan bangunan berdasarkankalsium sulfat hemihidrat.
Digunakan dari bahan bangunan mirip adukan semen dandidapat dari pemanasan
150°C. Setelah pengeringan, plaster tetap sangat lembut danmudah dimanipulasi
dengan alat logam maupun ampelas. Cocok sebagai finishing, bukan bahan
materi. Karena waktu setting cepat, dibutuhkan retardans
untuk memperlambat. Gipsum tipe I saat ini jarang digunakan dalam
kedokteran gigi, lebih banyak diganti dengan 17lginate atau bahan
elastomer. Gipsum tipe I biasa nyadigunakan untuk mencetak rahang tak bergigi
dan memiliki
kekuatan kompresi 580 +290 psi.
Dinamakan Plaster of model. Tipe ini
umumnya digunakan di laboratoriumsebagai model studi pembangunan
mengartikulasikan batu gips. Pada dasarnya bahangypsum tipe II sama dengan tipe
I namun lebih kuat. Setting time 3 menit dan mudahdimanipulasi. Gipsum tipe II
memliki harga paling murah diantara 17ypsum yanglain.
Biasanya berwarna putih alami, jadi
terlihat kontras dengan stone yang padaumumnya berwarna dan memiliki kekuatan
kompresi 1300 ps
9. Shell cetakan
Resin terikat ke dalam pasir untuk
membuat cetakan berdinding tipis. Meskipun proses ini menghasilkan coran
dimensi akurat, juga merupakan proses yang lebih mahal. Proses Shell Molding
(cetakan kulit) adalah salah satu proses pelapisan butir-butir pasir secara
thermo setting resin yang mengawetkan panas pada model. Pelapisan dilakukan
pada setiap butiran pasir yang dipanaskan lebih kurang 250 0 c dan model yang
terbuat dari bahan baja atau besi cor yang juga dipanaskan sekitar 300 0 c .
Maka terbentuklah “kulit pasir” dengan ketebalan 10-15mm. membentuk cetakan
bagian atas dan bawah, karena pasir yang digunakan relatif halus maka produk
casting mempunyai permukaan yang halus, dimensi-dimensi ukuran yang persisi.
Jenis logam yang diproses tidak terbatas. Termasuk untuk baja karbon dan baja
paduan. Hasil pengecoran umumnya digunakan untuk produk otomotif, permesinan
dan lain- lain. Karena cetakan kulit mempunyai ketebalan yang terbatas, berat
coran umumnya tidak lebih dari 150 kg.
ingin memperkenalkan produk anti karat molding
BalasHapussalam.....http://jireh.my.id
Terima kasih infonya gan.
BalasHapusLumayan buat nambah elmu.
Finishing Floor Hardener
----------
nambah ilmu, thanks y
BalasHapuskunjungi juga http://www.ahlibeton.co.id/2015/09/floor-hardener.html untuk pembuatan floor hardener
makasih gan infonya dan semoga bermanfaat
BalasHapusbagus bos artikelnya dan sangat menarik
BalasHapusterimakasih sob infonya dan salam sukses
BalasHapusmantap pak infonya, dan salam kenal
BalasHapusdimana bisa mendapatkan bubuk keramik untuk pengecoran lost wax di medan gan?
BalasHapusKalau beli bahan cramic shell nya dimana ya gan untk wilayah Jakarta dan sekitarnya
BalasHapusTerimakasih infonya sangat bermanfaat
BalasHapusMohon berkunjung juga ke rajatanpamahkota637.blogspot.com
Resin terikat ke dalam pasir untuk membuat cetakan berdinding tipis. Meskipun proses ini menghasilkan coran dimensi akurat, juga merupakan proses yang lebih mahal. Proses Shell Molding (cetakan kulit) adalah salah satu proses pelapisan butir-butir pasir secara thermo setting resin yang mengawetkan panas pada model. Pelapisan dilakukan pada setiap butiran pasir yang dipanaskan lebih kurang 250 0 c dan model yang terbuat dari bahan baja atau besi cor yang juga dipanaskan sekitar 300 0 c . Maka terbentuklah “kulit pasir” dengan ketebalan 10-15mm. jasa SEO Terbaik Kata kerja mental
BalasHapusMenjual berbagai macam jenis Chemical untuk cooling tower chiller Boiler evapko STP wwtp bakteri dan nutrisi, alumunium Alloy, untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi kami di email tommy.transcal@gmail.com terima kasih
BalasHapus